Thursday, January 7, 2016

Bukan Ibu Biasa

Rp.56.000

Judul : Bukan Ibu Biasa
Penulis : Ummu Balqis @babyhijaber
Dimensi: 15 cm x 23 cm
Tebal : 188 Halaman
Penerbit : Qultum Media
ISBN : 979-017-329-6

Menjalani peran sebagai ibu dan istri dalam zaman serba berkembang saat ini tentu tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, tapi ada juga pelajaran yang bisa kita petik. Umumnya, tantangan zaman dan kehidupan yang terus berkembang bagi generasi anak kita tidak diimbangi dengan adaptasi dan wawasan yang seimbang pada diri orangtua. Kita sering menyamakan cara mendidik anak kita dengan saat orangtua kita mendidik kita. Ali bin Abi Thalib pernah berkata, Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu.

Lalu, bagaimana menciptakan relationship dengan anak yang positif dan penuh kasih sayang di tengah tantangan zaman saat ini. Jawaban atas pertanyaan itulah yang menjadi tema buku Bukan Ibu Biasa.

Terdiri atas 40 kasus yang dipaparkan lewat penggalan kisah dari penulisnya yang memuat topik seputar; mengenal Allah dan ciptaan-Nya, ibadah dan akhlak, ilmu pengetahuan dan cara mencintai lingkungan, disiplin dan kemandirian. Setiap kasus terdiri atas 4 bagian, yaitu fragmen cerita, problematika, solusi dan kiat mengatasinya, serta positive values lewat renungan atau quotes.

Beberapa problematika, solusi, dan tip-tip yang dipaparkan di dalam buku ini antara lain:

- Bagaimana mencegah baby blues syndrome?
- Bagaimana mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak?
- Apa saja yang harus dilakukan agar toilet training sukses?
- Bagaimana mengajak anak untuk cinta lingkungan?
- Bagaimana mengenalkan Allah dengan cara yang menyenangkan?
- Bagaimana mendidik anak agar cinta Al-Qur`an?
- Bagaimana mengajarkan pendidikan pubertas bagi anak?

Tuesday, January 5, 2016

Bila Hati Rindu Menikah

Penulis : Mas Udik Abdullah
Tebal : 186 Halaman
Dimensi : 11 cm x 19,5 cm
Berat : 200 gram
Harga : Rp. 28.000
Sinopsis :

Merindukan untuk mendapat pasangan hidup merupakan fitrah manusia. Biasanya kerinduan ini semakin tak tertahankan saat usia semakin dewasa. Namun demikian rasa agu dan bimbang sering mewarnai dan mendominasi langkan seseorang, walau keinginan untuk menikah sudah sangat kuat. Tidak jarang pula timbul ketakutan, sehingga belum berani untuk segera menikah karena suatu alasan yang sebenarnya bisa diatasi jika ia tahu caranya. Ada pula sebagian orang yang sebenarnya sudah siap untuk menikah dan sudah sekian lama menanti, tapi jodoh tidak kunjung datang jua.

Kalau demikian masalahnya, lantas bagaimana solusi untuk menghilangkan rasa ragu dan bimbang, menumbuhkan keberanian untuk segera menikah, serta ikhtiar-ikhtiar yang bisa dilakukan oleh manusia dalam menyambut kedatangan jodohnya, pada masa penantian yang tak tahu kapan ia akan berakhir? Untuk lebih jelasnya, silahkan anda hayati dan renungkan isi buku ini dan semoga anda segera menemukan jawabannya.

Rumah Tangga

Harga : Rp.64.000

Kita adalah dua orang biasa yang saling jatuh cinta. Lalu, kita bersandar pada kekuatan satu sama lain. Terus berusaha memaafkan kekurangan satu sama lain.
Kita adalah dua orang yang berbagi rahasia untuk menyublimkan diri masing-masing. Saling percaya dan berusaha saling menjaga.
Kita adalah dua pemimpi yang kadang-kadang terlalu lelah untuk terus berlari. Namun, kita berjanji saling berbagi punggung untuk bersandar, berbagi tangis saat harus bertengkar.
Kita adalah dua orang egois yang memutuskan menikah.
Kemudian, setiap hari, kita berusaha mengalahkan diri masing-masing.
...Dengan sejumlah rasa pengertian dan kesepahaman, engkau bersenang hati menghormatiku sebagai suami dan aku berbahagia menyayangimu sebagai seorang istri.

Monday, January 4, 2016

Menggali ke Puncak Hati

Menggali Ke Puncak Hati

Harga : Rp. 56.000

Inilah menggali ke puncak hati. Menggali, sebab sesungguhnya Allah telah menganugerahkan berbagai potensi di dalam diri kita. Menggali berarti menemukan dan mengasahnya. Ke puncak, sebab sungguh hanya kepada Allah kita arahkan tiap gerisik maksud, luahan kata, hingga gerak ’amal seperti yang disusun dalam rencana-rencana di buku ini. Dan hati, karena dari sanalah semua bermula sebagai niat yang harus dijaga dan diperbaiki, juga bermuara sebagai ridha atas segala yang datang dari-Nya.

Menggali ke puncak hati adalah perjalanan menuju keikhlasan terpuncak saat kita berikrar, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku kesemuanya adalah untuk Allah Rabb Semesta Alam” sembari berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan mengihsankan ibadah hanya untuk-Mu.” Ya, karena seluruh diri kita adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya, sedang tak layak bagi-Nya kecuali yang terbaik; maka kita memohon pertolongan-Nya agar mampu mempersembahkan yang terbaik.

Demikian penggalian ke puncak hati itu, hingga kita berada dalam kehidupan terbaik dan kematian terbaik, saat ruh dijemput dan hati mencapai puncak keikhlasannya, “Laa ilaaha illallaah.” “Jalan Allah ini panjang sekali,” kata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, “untunglah kita tak diwajibkan untuk sampai ke ujungnya. Kita hanya diperintahkan untuk mati di atasnya.” Selamat menggali ke puncak hati!

Ayat Ayat Cinta 2

Ayat -Ayat Cinta 2

Price : Rp.95.000

Sinopsis

Fahri, yang kini tinggal di Edinburgh dan bahkan menjadi dosen di University of Edinburgh, terpaksa menjalani kehidupan sehari-harinya sendirian. Bersama dengan Paman Hulusi, asisten rumah tangganya yang berdarah Turki, ia meneruskan kehidupannya tanpa Aisha.
Terkadang Fahri masih saja menangis saat mengingat kenangan-kenangannya bersama Aisha. Kenyataan bahwa istri yang sangat dicintainya itu kini menghilang entah ke mana, membuatnya nelangsa dan hampir putus asa. Maka ia menghabiskan hari-harinya dengan menenggelamkan diri dalam kesibukan pekerjaan, penelitian, mengajar, dan bisnis yang dulu dikelola berdua bersama Aisha.
Aisha menghilang dalam sebuah perjalanan ke Palestina bersama teman wanitanya saat ingin membuat cerita dan reportase tentang kehidupan di sana. Teman Aisha ditemukan dalam keadaan sudah kehilangan nyawa dan kondisi tubuh yang mengenaskan dan sangat mungkin kondisi Aisha juga sama meski tubuhnya belum ditemukan saat ini.
Sudah lebih dari dua tahun Fahri berduka dan tenggela dalam usaha pencarian istri yang sanagat dicintainya itu. Ia pun pindah ke Edinburgh karena itulah kota yang sangat disukai Aisha di dataran Inggris. Dengan menyibukkan dirinya, ia berusaha menyingkirkan rasa sedihnya sekaligus memperbaiki citra Islam dan muslim di negeri dunia pertama itu. Ia berbuat baik pada tetangganya, menyebarkan ilmu agama pada berbagai pihak, dan membantu orang-orang yang butuh bantuannya tanpa memandang bulu.
Berbagai kegiatan menyibukkan dirinya, hingga sebuah pertanyaan mengusik datang dari berbagai pihak. Akankah ia membujang seumur hidup setelah ditinggal Aisha? Akankah ia bertemu dengan istrinya itu sekali lagi?